Untuk menekan resiko gagal tanam maupun gagal panen pada Tanam jagung di sawah tadah hujan, biasanya dengan menanam langsung biji dan dilakukan di akhir musim hujan. Resiko yang umum dialami adalah saat tanam kelebihan air dan saat tanaman mulai berbunga kekurangan air. Kelebihan air saat tanam dapat menyebabkan biji mati, sedangkan kekurangan air saat berbunga dapat mengakibatkan gagal panen. Resiko tersebut dapat ditekan dengan menyemaikan benih lalu menanamnya (Tapin: tanam pindah). Dengan demikian, benih terhindari dari kelebihan air dan umur panen lebih cepat 14-22 hari sehingga diharapkan masih ada cukup air untuk pengisian buah.
Cara Menekan Resiko Gagal Tanam dan Gagal Panen Jagung
Posted by Jackpamot
Posted on 12.52
with 3 comments
Teknik Budidaya Bawang Merah
Posted by Jackpamot
Posted on 12.40
with 2 comments
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.
Budidaya Ternak Sapi Perah
Posted by Jackpamot
Posted on 16.35
with 3 comments
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.
Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.