Teknik Bercocok Tanam Padi

Kecamatan Pamotan merupakan salah satu kecamatan yang berada Rembang, dengan kondisi alam yang berbukit - bukit kecamatan pamotan mempunyai potensi alam yang bagus, maka tidak mengherankan jika mayoritas penduduk mengandalkan pendapatanya dari sektor agraris.
salah satunya adalah bertani, ya bertani merupakan warisan leluhur dari sang nenek moyang kita. Dijaman yang serba modern ini banyak langkah-lanhkah yang ditempuh oleh petani untuk dapat menghasilkan produk unggulan mereka dengan lahan sawah yang kian hari semakin menyempit tetapi dengan hasil yang maksimal.
untuk mendapatkan hasil panen yang bagus para petani umumnya mempunyai beberapa trik-trik / cara-cara khusus yang harus dilakukan. Agar para petani tidak sia-sia dalam menanam padi.
Berikut Teknik bercocok tanam padi agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal :
1. Seleksi Bibit
Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a. Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
b. Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c. Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek udah merapung.
d. Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e. beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f. Bibit yang tenggelam saja yang diambil


2. Menyemai Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam biit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a. Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus
b. Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c. Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d. Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e. Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f. Jaga kelembaban semaian benih.
g. Tunggu sampai benih berumur 10 hari


3. Pengolahan Lahan/Sawah
Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 10 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a. Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b. Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c. Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d. Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e. Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.


4. Cara Tanam
Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 10 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a. Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b. Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 35 cm
c. Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d. Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e. Jaga media tanam jangan samapi digenang air.


5. Perawatan
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
a. Setelah padi berumur 10 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik (untuk pupuk organik diserahkan kepada kita masing-masing.)
b. Umur 25 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c. Umur 40 hari ulangi lagi penyemprotan
d. Umur 60 hari kembali lagi disemprot
e. (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
f. Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
g. Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f. Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.

Demikian pembabaran singkat mengenai teknik bercocok tanam padi, mudah-mudahan bermanfaat bagi temen2 yang membacanya.

Web Hosting

Mari budayakan tanam pohon

Makin meluasnya kerusakan hutan dan timbulnya lahan kritis akibat illegal logging, harus dihadapi dengan membudayakan penanaman pohon. Permintaan ini disampaikan Menteri Kehutanan MS Ka’ban, Selasa (14/12) sore, saat pencanangan hutan kota di Desa Sidomulyo Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru. Menurut Ka’ban, pencanangan hutan kota merupakan hal yang menggembirakan. Meskipun, perbandingannya tidak seimbang dengan lahan kritris di Kalsel yang lebih dari 500 ribu hektare. "Namun ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Kami mengharapkan pencanangan hutan kota dilakukan dengan sistematis, mari kita budayakan menanam," ucap Ka’ban.
Lebih jauh ia menerangkan, kerusakan areal hutan di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Saat ini tercatat sekitar 60 juta hektare lahan mengalami kritis. Ka’ban menyatakan, semua ini akibat illegal logging hingga menimbulkan berbagai bencana alam berupa banjir, tanah longsor, kerusakan lingkungan. "Sungguh sangat besar kerugian yang dialami akibat kerusakan hutan ini, hancurnya eksosistem dan hilangnya plasma nutfah yang tak ternilai harganya," sesalnya.
Ka’ban mengingatkan, kalau masih membudayakan penebangan liar, maka dalam tempo 20 tahun Indonesia akan kehilangan kekayaan alam, dan menjadi kecaman dunia sepanjang masa. "Tidak ada keuntungan dari penebangan liar, sebaliknya terjadi kerusakan lingkungan," tukasnya.
Lahan kritis seluas 60 juta hektare itu, sudah pasti memerlukan bibit dalam jumlah yang sangat besar, sebagai upaya rehabilitasi terhadap lahan yang kritis tersebut.
"Apabila satu hektare lahan memerlukan 1.000 bibit, berapa yang diperlukan untuk 60 juta hektare? Kalau satu bibit seharga Rp 1.500, besar sekali biayanya. Kalau kita hitung berapa investasi untuk merehabilitasi, kita tidak mampu," ujar Ka’ban. Gubernur Kalsel Drs Sjachriel Darham menyatakan, rehabilitasi hutan termasuk hutan kota, sebenarnya sudah dilakukan pemerintah pada 2003, melalui rehabilitasi hutan dan lahan untuk mempercepat perbaikan lahan kritis, baik yang ada di dalam maupun di luar kawasan hutan. Namun, itu belum sebanding dengan jumlah lahan kritis. Karenanya semua lapisan masyarakat harus mendukung upaya rehabilitasi ini.
Keberadaan hutan kota sendiri, sebut Sjachriel sangat penting untuk mengatasi polusi udara, seiring dengan bertambah banyaknya jumlah kendaraan bermotor. Hutan kota jelas gubernur, selain memperbaiki kondisi udara juga dapat memperindah kota, sehingga masyarakat dapat menikmati kesejukan udara tanpa harus rekreasi ke luar daerah.

Web Hosting